Sekadar untuk peringatan diri penulis sendiri, "Ittaqullaaahh..!!"
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarannya: manusia dan batu (berhala); neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya); mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan. ( At-Tahriim 66:6 )
Ketika Nabi Adam a.s. diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di Syurga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan. Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak boleh terus dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak.
Oleh yang demikian beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak. Maka Allah S.W.T. mengutus Malaikat Jibril a.s. meminta sedikit api daripada Malaikat Malik di Neraka untuk keperluan Nabi Adam a.s. tersebut.
Malaikat Malik berkata: “Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”
Malaikat Jibril a.s. berkata: “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma”.
Malaikat Malik berkata: “Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka 7 langit dan seluruh bumi akan hancur cair karena panasnya!”
Malaikat Jibril a.s. berkata: “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja”.
Malaikat Malik berkata lagi: “Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setitis pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satu pun tumbuhan yang hidup!”
Malaikat Jibril a.s. jadi kebingungan, sebanyak mana api Neraka yang selamat untuk kehidupan di bumi? Karena itu ia berdoa: “Ya Allah, sebanyak mana api Neraka yang harus aku ambil untuk keperluan Adam di bumi?”
Allah S.W.T. berfirman: “Ambilkan api dari Neraka sebesar zarah (sebutir atom)”.
Maka Malaikat Jibril a.s. meminta api Neraka kepada Malaikat Malik sebesar zarah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril a.s. merasakan api yang sebesar zarah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak 70 kali ke dalam 70 sungai yang berbeza. Barulah setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam a.s. dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi. Tetapi sebaik api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berkecai. Tanah, batuan, besi dan apa sahaja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarah itu terus masuk menembusi bumi dan hal itu membuatkan malaikat Jibril a.s. khuatir.
..tempat asalnya. Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. Tidak boleh dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.
Oleh kerana itu Jibril a.s. segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke Neraka..
Nabi s.a.w. pernah menanyakan tentang keadaan api Neraka itu, maka Malaikat Jibril a.s. berkata: “Sesungguhnya Allah S.W.T. menciptakan Neraka, lalu menyalakan api Neraka itu selama 1000 tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama 1000 tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama 1000 tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka Neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya”.
..
Sesetengah riwayat mengatakan Malaikat Malik (Ketua Malaikat Penjaga Neraka), manakala setengahnya lagi mengatakan Malaikat Zabaniyah (Malaikat² Penjaga Neraka).
Surah Al Mulk, ayat 6
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. [QS 67:6]
Wallahu’alam.. Sampaikanlah kpd org lain, semoga ia akan menjadi sedekah jariyah kepada setiap orang yang membaca dan yang mengambil pengajaran dari perkongsian anda.. insyaAllah..
Sumber: dari kisah Al-Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi Surabaya (Alumnus Ribath Darul Musthafa Yaman)
Read more: http://mindloading.blogspot.com/2014/09/asal-usul-api-dunia-dari-api-neraka.html#ixzz3ePn5vXxE
No comments:
Post a Comment